Berani Mimpi Berani Aksi Pdf

© 2024 — Senayan Developer Community

mampu Ibu upayakan agar kelak kalian mampu mengangkat

derajat keluarga yang sudah lama hidup serba keterbatasan.‖

Aku masih berjalan dengan penuh kegelisahan.

Perjalananku menuju sekolah pagi itu terasa sangat panjang.

Setelah sekilas terbayang kondisi keluarga yang serba

keterbatasan, kini kegelisahanku membawaku pada kenyataan

lain yang lebih pahit.

Sejak kecil aku diasuh oleh nenek dan tinggal

bersamanya beserta tante yang dulunya berprofesi sebagai

guru tidak tetap di salah satu sekolah swasta. Salah satu

tujuan nenek dan tante mengasuhku adalah untuk

meringankan kedua orangtuaku dalam menyekolahkan anakanaknya, walau kenyataannya kondisi nenek dan tanteku tidak

lebih baik dari kedua orangtuaku. Dahulu semasa tante masih

bekerja sebagai seorang guru, ia masih mampu membantu

memenuhi kebutuhanku dalam menempuh pendidikan, namun

kini cobaan tengah ia hadapi.

Tujuh tahun lamanya penyakit Lupus telah

menggerogoti seluruh tubuhnya. Kini, ia bahkan dalam

keadaan yang sangat kritis, tubuhnya seperti hanya tulang

yang diselimuti daging tipis di usianya yang baru empat puluh

tahun, muncul luka lebam di sekujur tubuhnya sebagai efek

dari penyakit yang belum ditemukan obatnya ini, bahkan untuk

berbicara saja ia terbata-bata dan ia tak kuat lagi jalan lebih

dari sepuluh meter tanpa henti. Kondisinya sungguh miris.

Segala bentuk pengobatan telah ia jalani, namun semuanya

Selamat Pagi. Semangat Pagi!! Mudah-mudahan dipagi yang diawali dengan bersyukur atas nikmatNya ini bisa dijadikan awal yang baik untuk pencapaian mimpi-mimpi kita.

Pada kesempatan kali ini saya akan berbagi tentang pemahaman saya tentang Buku yang sudah saya baca yaitu “Berani Mimpi Berani Aksi” yang diterbitkan oleh Lembaga Kemahasiswaan ITB. Siapa yang tak tau saya ITB, sebuah Universitas Tinggi yang melahirkan pemimpin-pemimpin Bangsa yang terkenal dengan sikap kritis dan open minded nya itu.

Sedikit curcol, saya mendapatkan Buku ini dari seorang Mahasiswa yang mengadakan acara Try Out SBMPTN as panitia, ketika itu Alhamdulillah saya mendapatkan kesempatan untuk menerima hadiah berupa flashdisk untuk menyimpan kenangan mantan ehee , piagam dengan design simple nan elegant, piala yang berdiri kokoh menggambarkan sebuah diri yang apabila mampu berdiri kokoh itulah yang mampu memimpin diri dan Bangsa nya, serta buku “Aku Masuk ITB” dan Buku “Berani Mimpi Berani Aksi” yang mampu merubah mindset saya tentang kuliah, pengalaman banyak Mahasiswa, dan banyak lagi tentunya. Thanks banget buat semuanya!

Bidikmisi adalah program bantuan biaya pendidikan dan beasiswa yang dimotori oleh Ditjen Pendidikan Tinggi. Bidikmisi ini sudah banyak membantu banyak orang yang ingin kuliah namun tidak beruntung dalam finansialnya. Dengan mengusung tagline “Menggapai Asa, memutus mata rantai kemiskinan” mengundang peminat dari banyak pihak dan banyak pula kisah dari para penerima keajaiban hidup bidikmisi ini mulai dari perjuangan mendapatkan bidikmis hingga perolehan pelajaran dari sebuah kata dengan sejuta makna yaitu: bidikmisi, terutama kisah dari Mahasiswa ITB yang dirangkum khusus dalam Buku yang akan saya bahas ini ((tetep stay tune ehee)).

Buku dengan Judul “Berani Mimpi Berani Aksi” diterbitkan oleh Lembaga Kemahasiswaan ITB yang ditulis langsung oleh Kak Idham Padmaya Mahatma, dkk. Mempunyai beberapa kisah dari masing-masing Mahasiswa yang mengusung tema yaitu: bidikmisi, dengan berbagai cara penyampaian serta kisah yang begitu beragam. Buku ini sangat di apresiasi oleh Rektor Institut Teknologi Bandung : Prof. Akhmaloka, Ph.D dengan kutipan berikut –- Bagi sebagian masyarakat Indonesia, Program Bidimisi ibarat sebuah lentera yang memberikan secercah sinar harapan ditengah-tengah gelapnya malam, akibat berbagai hambatan dan keterbatasan.

Namun lentera ini tidak dapat diperoleh dengan mudah. Ia hanya dapat diperoleh dengan kerja keras dan perjuangan. Para penerima beasiswa Bidimisi ITB telah membuktikan bahwa mereka adalah pribadi yang tangguh,meski dengan segala keterbatasan, mereka tidak pernah menyerah untuk meraih mimpinya dengan berkuliah di ITB. Buku ini mengisahkan sebagian kecil dari potret perjuangan para penerima beasiswa Bidikmisi ITB dalam meraih cita. Semoga hadirnya buku ini dapat menjadi inspirasi yang mendorong semangat dan kepercayaan diri para anak negeri untuk meraih mimpi.—kutipan Rektor ((ehee))

#1 Hitam Merah Hidup—Idham Padmaya Mahatma

Kisah ini yang pertama saya baca saat itu mempunyai makna tersendiri terlebih bahwa peran seorang Anak tanpa Ayah ((meninggal, red)) sangatlah susah dijalani. Namun, satu pertanyaan “Akankah kami kelaparan dan mati kekhawatiran?” membuat ia bangkit dari kekhawatiran dan menghantarkan ia menemukan bidikmisi bak lentera yang hadir ditengah kegelapan hiruk pikuk seseorang karena ditinggalnya oleh seorang Ayah yang biasanya menafkahi dirinya dan keluarga nya.

Cerita hidup ia memang sangat prihatin terlebih sudah tak ada lagi barang-barang peninggalan Ayahnya. Ludes. Semuanya terjual untuk kebutuhan keluarganya. Berpindah-pindah tempat adalah sebagian rutinitas dari kehidupannya saat ditinggal ayahnya.

#2 Pelangi Untuk Ibu – Nia Ayu

Kisah yang haru diawali dengan perceraian Ayah Ibu yang ia cintai adalah memori yang mungkin tidak pernah hilang dari ingatan. Akan mengalir bersama aliran darah dan ikut bertumbuh tak akan termakan waktu. Rasa sakit harus menerima kenyataan keluarganya tidak lagi utuh menjadi cambuk bagi ia untuk terus berprestasi. ((sabar qaqaaaL))

Keadaan ekonomi membuat Ibu nia mejadi Asisten Rumah Tangga di rumah saudaranya sendiri dikarenakan sudah menumpang di Rumah saudaranya dan mereka pikir dengan ibunya menjadi Asisten Rumah Tangga adalah cara terimakasih yang pantas untuk saudaranya.

Singkat cerita, ia tau tentang bidikmisi dari temannya hingga darisanalah ia lantas mendaftar dan bahagia nya menunggu pengumuman yang tidak singkat itu menyatakan dirinya diterima di ITB (SBM) dan mendapatkan bidikmisi. Dan bidikmisi adalah keajaiban Tuhan untuk ibunya. Pelangi indah untuk Ibunya. Untuk perjuangan kerasnya. Untuk air matanya.

Berbaktilah dan lakukan yang terbaik, Tuhan memberi jalan! –Nia Ayu

Saya mengambil contoh hanya dua Mahasiwa dan jika ingin tau lebih lanjutnya bisa dibaca oleh kalian sendiri Buku “Berani Mimpi Berani Aksi” ini ((kek trailer aja tin Cuma dikit)). Saya yakin buat kalian yang mempunyai prestasi namun tidak beruntung secara finansial, beasiswa ((katakanlah, bidikmisi dalam konteks ini)) adalah jalan terbaik yang dikirim oleh Allah melalui pemerintah yang begitu memperhatikan Pendidikan di Indonesia.

Akhir kata, saya yakin jika sebuah mimpi dan aksi bisa bersatu, semua yang meremehkanmu bisa saja mampu memberi tepuk tangan untukmu ((yeaaaah. Horee. Aseek sendiri.)) – Titin Fitriani 23 Maret 2016 –

Monograf Terbitan Berkala Skripsi Tesis Bahan Grafis Rekaman Video Musik Bahan Kartografis Bahan Campuran Sumber Elektronik Rekaman Suara Film Bentuk Mikro Manuskrip Bahan Ephemeral Semua Bahan